1 Apr 2011

rumahku diterjang banjir

ini adalah peristiwa yang ku alami,peristiwa yang sulit untuk ku lupakan.
saat itu sekitar pukul 01.00 malam.aku belum bisa tidur.
hujan yang mengguyur selepas isya masih belum reda.
rumah yang biasanya aman-aman saja ketika hujan,
kali ini tak mampu menahan terpaan hujan disertai angin kencang.

hujan kali ini memang sangat dahsyat.mungkin alam sedang marah,
coz tadi aku mancing sampai sore,,(halah,,apa hubungannya ya..??)
air hujan bercucuran ke dalam rumah melalui celah-celah genting
rumah yang renggang karena angin.

menimbulkan suatu sensasi yang menakjubkan.aku seolah berada di bawah air terjun kecil.
kurentangkan tangan,menghadap ke atas,merasakan dinginnya air yang jatuh di wajahku.
..suasana yang jarang kutemukan...
ku coba menikmati sensasi itu,meski sebenarnya waktu itu dalam suasana gawat-darurat.
mau bagaimana lagi,di desaku tidak ada air terjun.

tak ada lagi yang bisa dilakukan,seluruh benda yang bisa digunakan untuk menampung air telah dikerahkan.
tapi jumlah titik bocor pada atap jauh lebih banyak dibandingkan ember yang ku punya.

tak lama kemudian,inilah saat-saat yang sangat mengerikan dalam benakku.
terdengar suara gemuruh,suara guntur,suara pohon tumbang,teriakan,sorakan,tepuk tangan,,,,(lho...????)
suara gemuruh terdengar semakin dekat.tiba-tiba atap rumahku terangkat,berserakan.puting beliung...!!
rumahku hampir roboh.aku berlari keluar mencari tempat berlindung.
angin mulai mereda,namun datang serangan lain yang lebih hebat,banjir bandang,...
aku memanjat pohon yang cukup besar.air bah datang tanpa ampun..
suasana sangat gelap,namun aku masih bisa melihat rumahku hanyut terbawa air.
sandal jepit kesayanganku pun tak sempat kuselamatkan..
seperti itulah kejadian dalam mimpi yang kualami kemarin malam,,,

3 komentar:

  1. ah hebat lahhhh
    pokoknyo hebatlahh

    BalasHapus
  2. awalnya enak ya sob...kaya lagi berlibur di air terjun..
    tapi akhirnya kok kurang memuasan ya,,,
    hehehe

    BalasHapus

tuliskan komentar
saran anda sangat saya butuhkan.